Alba, satu-satunya orangutan albino di dunia seharusnya berada di hutan dan akan segera memulai kehidupan baru ke sebuah pulau berhutan berukuran 10 hektar di akhir bulan Juni.
Serupa dengan manusia, orangutan juga memiliki keunikan individual. Namun ada satu individu yang begitu berbeda dengan sesamanya: Alba adalah satu-satunya orangutan albino di dunia. Ia diberi nama sesuai kata Latin untuk namanya “putih”, dalam kompetisi penamaan yang diselenggarakan oleh BOS Foundation pada bulan Mei 2017. Dalam waktu dekat Alba akan dipindahkan ke sebuah pulau berhutan khusus berukuran 10 hektar, sehingga ia dapat hidup bebas, dan terlindung dari ancaman manusia.
Alba diselamatkan oleh tim gabungan dari BOS Foundation dan BKSDA Kalimantan Tengah pada 29 April 2017 di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Berita penemuannya mendapat perhatian luas dari seluruh dunia. Kondisinya sangat menyentuh hati dan menyita perhatian seluruh dunia, serta membuat orang bertanya-tanya mengenai apa yang akan terjadi terhadapnya.
Alba
Meskipun Alba memiliki pengalaman hidup yang baik di alam liar – suatu perilaku yang mengindikasikan bahwa ia dapat ditranslokasi dengan cepat tanpa melalui proses rehabilitasi yang panjang – kondisi albino mejadikannya kasus yang sangat langka, sehingga memerlukan strategi rehabilitasi yang telah direncanakan secara matang. Gejala albinisme – yaitu kurangnya pigmen melanin di rambut dan kulitnya – dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, seperti penglihatan yang buruk, pendengaran kurang tajam, dan kanker kulit, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap perburuan atau predasi.
Pulau untuk Alba
Alba akan ditemani oleh 3 orangutan lain di pulau berhutan baru tersebut, yaitu Radmala (betina, usia 4 tahun), Kika (betina, 6), dan Unyu (jantan, 4). Mereka semuanya telah dikondisikan untuk bergaul dengan Alba dan sejauh ini menunjukkan penerimaan yang baik. Ketiganya juga menunjukkan perilaku liar dan kami kategorikan sebagai semi-liar.
Kelak di pulau suaka tersebut, Alba dan teman-temannya ini akan dipantau dan dijaga sepanjang waktu oleh staf yang akan melakukan patroli teratur keliling pulau sekaligus mengumpulkan data kesehatan dan perilaku ketiganya. Selain itu, staff kami akan mencatat para orangutan yang mendatangi panggung tempat pemberian pakan (feeding platform) yang menyediakan asupan makanan tambahan, dua kali dalam sehari.
Proyek pengerjaan di pulau tersebut saat ini berlangsung cepat dan hampir selesai. Kanal yang berfungsi sebagai pembatas alam telah kami rampungkan di akhir 2017 lalu (lihat gambar di atas). Sementara fasilitas keamanan dan monitoring saat ini tengah dikerjakan, yang kami harapkan bisa selesai di akhir Februari mendatang. Bagaimanapun, masih ada kesempatan untuk memberi donasi bagi pembangunan pulau Alba. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk konstruksi feeding platform dan pos-pos keamanan serta pengadaan kebutuhan sehari-hari Alba dan teman-temannya di sana. Dengan bantuan kalian semua, Alba dan teman-temannya akan bisa mengembangkan sisi liarnya di pulau suaka tersebut. Silakan klik di sini untuk berdonasi.
Kami berharap untuk bisa memindahkan Alba selambat-lambatnya di bulan Juni 2018.
Teks oleh: Tim Komunikasi BOS Foundation