Perjumpaan tak terduga
Tim PRM kami di Kamp Nles Mamse Hutan Kehje Sewen baru-baru ini berangkat sangat awal untuk melakukan pengamatan nest to nest terhadap Tiny, orangutan jantan muda yang kami lepasliarkan pada bulan Desember. Tim menemukan sinyal Tiny dan mengikuti arah sinyal tersebut ketika tim bertemu dengan Ajeng, orangutan betina yang dilepasliarkan 2 tahun sebelumnya. Karena tim berencana untuk mengamati Tiny, mereka pun melewatkan kesempatan untuk mengumpulkan data Ajeng. Hal ini mungkin membuat Ajeng tertarik hingga dia mengikuti tim ke transek 28, tempat mereka menemukan Tiny. Ajeng segera mendekati Tiny, sepengetahuan kami, ini adalah pertama kalinya mereka bertemu.
Tiny
Keduanya duduk berdampingan dan berbagi makanan dengan senang hati. Tiny tampak sehat dan bugar, terlihat jelas ia telah beradaptasi dengan kehidupan hutan. Tiny dan Ajeng makan buah hutan, rayap dan beberapa tunas. Setelah makan, mereka berkopulasi. Kami tidak menyangka keduanya akan sedekat ini di pertemuan pertama mereka!
Tiny bersama Ajeng
Asyik berduaan, mereka bahkan tidak mengindahkan sekitarnya, Tiny dan Ajeng tidak begitu keberatan dengan kehadiran tim PRM saat tim mengambil data dan gambar keduanya. Hingga langit mulai gelap dan tim mengakhiri pengamatan hari itu, terlihat Tiny tidak keberatan untuk mengikuti Ajeng ke mana pun ia pergi.
Sarang Besar Tiny
Keesokan harinya, Tim PRM menemukan keduanya masih bersama, dan dengan pola pergerakan yang sama, ke mana pun Ajeng pergi, Tiny akan mengikutinya. Hari itu, Ajeng dan Tiny bertemu Heli dan Hanung, dan keempatnya menghabiskan waktu bersama. Tiny yang merupakan pendatang baru di Hutan Kehje Sewe, berinteraksi baik dengan tiga orangutan lainnya yang lebih senior.
Senja mulai jatuh dan tibalah waktu orangutan untuk menyiapkan sarang malamnya. Tiny perlahan menjauh dan naik lebih tinggi, dan kami segera mendengar suara patahan dari atas, Tiny membangun sarang. Anehnya, sarang yang dibuat berukuran lebih besar, dan ketika sarang tersebut rampung, ia pun segera beristirahat. Beberapa saat kemudian, jelaslah bagi kami mengapa ia membangun sarang besar seperti itu, Ajeng datang dan bergabung dengannya. Tiny membangun sarang untuk dua orang! Ini merupakan kemajuan besar bagi Tiny yang baru berusia 11 tahun!
Kami sangat senang karena Tiny dan Ajeng bertemu satu sama lain, dan terlihat menikmati kebersamaan mereka. Kami berharap pasangan baru ini akan menghasilkan keturunan di alam liar dan berkontribusi terhadap penambahan populasi orangutan baru di Hutan Kehje Sewen!
Teks oleh: Tim PRM di Kamp Nles Mamse, Hutan Kehje Sewen