Pada 23 Desember 2017, satu bayi orangutan betina berusia sekitar 2 tahun tiba di Pusat Rehabilitasi Orangutan BOS Foundation di Nyaru Menteng. Bayi orangutan betina yang kemudian kami beri nama Rachel ini diserahkan oleh penduduk dalam sebuah kotak kayu.
Rachel (kanan) saat pertama kali tiba di Nyaru Menteng
Setelah hampir 1,5 tahun kami rawat, Rachel menunjukkan banyak perkembangan positif. Ia kini semakin aktif dan mandiri. Sebelumnya, saat masih berada di Baby House, Rachel seringkali tampak tidak nyaman tanpa keberadaan babysitter di sisinya. Jika babysitter menjauh atau pergi untuk mengambil sesuatu, Rachel akan segera mengikutinya. Namun sekarang ia tidak terlalu memedulikan kehadiran babysitter dan hanya akan menghampiri mereka saat minum susu.
Rachel di Sekolah Hutan
Rachel kini berusia 4 tahun dan menempati grup 3 Sekolah Hutan bersama Josh, Jacqui, Mema, dan Uru. Dia cepat naik kelas dan bergabung di kelompok ini akibat kecepatannya mengasah keterampilan dan perilaku alami. Ia semakin handal memanjat pohon-pohon tinggi, berpindah dari pohon satu ke pohon lain, dan mencari rayap di batang-batang lapuk.
Keterampilan lain yang kini sedang Rachel pelajari di Sekolah Hutan adalah membuat sarang. Rachel memerhatikan dengan seksama saat para babysitter memeragakan cara membuat sarang. Awalnya, Ia memulai dengan menumpuk ranting dan daun di tanah atau dalam ayunan. Namun perlahan-lahan ia mulai membuat sarang di antara cabang pepohonan.
“Meskipun sarangnya masih belum sempurna, namun hal ini menunjukan bahwa kemampuannya sudah berkembang. Ia sudah berhasil mengikuti arahan babysitetr dan lama-kelamaan ia akan terbiasa membuat sarang sendiri,” tutur Sri Rahayu, Koordinator babysitter di Sekolah Hutan.
Persahabatan Rachel, Jacqui, dan Josh
Tak hanya pintar dalam hal mengasah perilaku alami, Rachel juga termasuk pandai bergaul. Ia berteman baik dengan Josh dan Jacqui di Sekolah Hutan, tempat ketiganya bermain bersama di atas pohon dan mencari pakan alami hutan.
Pada suatu hari ketiganya menjelajah Sekolah Hutan dan berhenti di sebatang pohon jelutung. Rachel yang penasaran, mematahkan sebatang ranting, mengetuk-ngetukkan ranting tersebut ke kayu, untuk mengupas kulit kayunya. Jacqui dan Josh yang pada saat itu baru belajar memakan daun muda jelutung, mengikuti langkah Rachel dan ikut menguliti batang pohon, untuk memakan kambium, selaput yang tersembunyi di balik kulit dan kayu batang.
“Saya sangat bangga melihat orangutan yang kami selamatkan mengasah kemampuannya dengan baik. Di pusat rehabilitasi, orangutan belajar melalui bimbingan para babysitter, tapi mereka juga bisa belajar dari satu sama lain. Jika satu di antara mereka memiliki keterampilan baru, biasanya yang lain akan penasaran dan mengikutinya,” ujar Sri Rahayu.
Saat ini Pusat Rehabilitasi BOS Foundation di Nyaru Menteng masih merawat 366 orangutan dari berbagai usia. Kami akan selalu membantu para orangutan muda seperti Rachel, belajar melalui proses rehabilitasi panjang dan berharap bisa melihat mereka suatu hari nanti kembali ke rumah sejatinya di hutan!
Teks oleh: Tim Komunikasi BOS Foundation