Di suatu pagi yang cerah, Usup, Lung, Fikar, dan Remi, mereka adalah anggota tim Post-Release Monitoring (PRM) dari Kamp Nles Mamse, berangkat ke Hutan Kehje Sewen dan berpatroli ke Transek 9 untuk mencari sinyal orangutan. Transek ini agak unik, karena di sini kami sering mendapat sinyal para orangutan yang telah lama menghilang ke hutan. Di hari yang istimewa ini, tim berhasil mendeteksi sinyal dari Leonie, orangutan betina yang dilepasliarkan pada bulan September 2015.
Tim sangat senang akhirnya dapat melacak Leonie, yang terakhir terpantau di bulan Oktober 2017. Setelah tiga tahun di alam liar, dan hampir setahun sejak terakhir diamati, Leonie adalah salah satu dari sekian banyak kisah sukses dari program pelepasliaran orangutan kami.
Leoni
Tim mengikuti sinyal Leonie dari Transek 9 menuju Sungai Telen. Sinyalnya terus hilang timbul, memaksa tim untuk mendaki dan menuruni bukit-bukit curam Kehje Sewen agar tidak kehilangan jejaknya. Setelah mendaki sejauh 4 kilometer melalui medan yang sulit, tim akhirnya menemukan Leonie sekitar tengah hari, sedang menikmati umbut etlingera di sisi bukit dekat Transek 26. Anggota tim kami dengan cepat mencatat kegiatannya sambil mengamati dan mengambil foto.
Selama pengamatan, Leonie aktif bergerak di sekitar pepohonan untuk menjelajah dan mencari makanan. Ia tampak luar biasa! Anggota tim PRM kami sangat gembira menyaksikan Leonie, salah satu orangutan senior kami di Selatan Hutan Kehje Sewen, sepenuhnya hidup liar dan bebas.
Mungkin Leonie akan menghasilkan keturunan dalam waktu dekat, dan membantu menambah populasi orangutan liar baru di Kehje Sewen. Kami sangat berharap demikian!
Teks oleh: Tim PRM di Kamp Nles Mamse, Hutan Kehje Sewen