Memperingati Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia dan melanjutkan kampanye #OrangutanFreedom, bersama dengan BKSDA Kalimantan Timur, BOS Foundation dengan bangga kembali melepasliarkan lima orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF di Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur.
Hari Yang Indah Untuk Pelepasliaran
Senin, 4 Desember 2017, lima orangutan yang terdiri dari 3 jantan dan 2 betina, termasuk pasangan ibu dan anak, Ingrid dan Ivan, menjalani tahapan persiapan pelepasliaran. Tim Samboja Lestari melakukan pembiusan terhadap Ingrid dan putranya Ivan, lalu Yuniar, Tiny, dan Santa. Begitu tertidur, kelima orangutan ini dipindahkan dengan sangat hati-hati ke kandang transport yang terpisah, kecuali Ingrid dan Ivan yang ditempatkan ke dalam satu kandang transport.
Pembiusan orangutan oleh tim pelepasliaran.
Pemindahan kelima orangutan ke kandang transport
Keempat kandang transport ini kemudian dipindahkan ke atas dua kendaraan 4×4, siap berangkat.
Tim berangkat dari Samboja Lestari.
Tim #OrangutanRelease berangkat dari Samboja Lestari sekitar pukul 1 siang menuju kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur di Samarinda, untuk penandatanganan Berita Acara Penyerahan (BAP) orangutan.
Di kantor BKSDA
Tim melanjutkan perjalanan menuju Desa Selabing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur. Perjalanan darat ini menempuh waktu sekitar 20 jam dengan perhentian setiap dua jam untuk memeriksa kondisi orangutan, dan memberikan makan dan minum yang dibutuhkan.
Tim memeriksa kondisi orangutan.
Tim tiba di Muara Wahau, Selasa 5 Desember dini hari. Setelah istirahat sejenak di kantor BOSF-RHO di Muara Wahau, tim melanjutkan perjalanan tidak lama setelah fajar menyingsing dan hujan mereda, menuju titik terakhir yang dapat diakses oleh kendaraan sebelum fajar menyingsing.
Perjalanan ke KJ7
Santa Kembali Pulang
Begitu tiba di tepai Sungai Telen, tim menyeberangkan kandang-kandang transport menggunakan ces atau perahu kelotok.
Di ces
Begitu mereka mencapai seberang sungai, kandang-kandang transport digotong menuju ke titik-titik pelepasliaran yang sudah ditentukan di Hutan Kehje Sewen.
Pengangkutan kandang dari ces ke titik rilis.
Pengangkutan kandang ke titik rilis
Dalam pelepasliaran ini, terdapat satu orangutan yang diselamatkan oleh tim BOSF pada 10 Januari 2014, dari seorang warga Desa Jak Luay, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur. Santa yang saat itu berusia 3 tahun ditemukan tanpa induk. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana Santa bisa terpisah dari induknya, dan pencarian terhadap induknya yang dilakukan pada saat itu tidak memberikan hasil (baca kisahnya di sini). Karena Santa masih terlalu muda untuk bertahan hidup di hutan, kami membawanya ke Samboja Lestari untuk mendapatkan perawatan dan kasih sayang dari para babysitter kami. Perjalanan panjang Santa selama 3 tahun untuk kembali ke hutan kini telah berakhir, ia pulang ke Hutan Kehje Sewen.
Santa dulu dan sekarang
Kelima orangutan ini akhirnya berhasil dilepasliarkan dan mendapatkan kembali kebebasannya sebagai orangutan liar sejati.
Widodo dari BOSF-RHO dan Kate Heliwell dari The Great Project UK membuka kandang Ingrid dan Ivan pada pukul 10.34
Santa mendapatkan kembali kebebasannya sebagai orangutan liar sejati.
Pelepasliaran orangutan kali ini merupakan pelepasliaran ke-14 yang telah dilakukan BOS Foundation di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur sejak tahun 2012, dengan jumlah total orangutan yang dilepasliarkan dari Samboja Lestari kini mencapai 80 individu.
Tahun ini, fokus BOS Foundation adalah memberikan kebebasan bagi orangutan di pusat-pusat rehabilitasi, baik di Samboja Lestari maupun Nyaru Menteng. Para orangutan ini berhak hidup aman di habitat alaminya, tanpa gangguan manusia, dan kami akan selalu bekerja keras untuk mewujudkan hal ini bagi para orangutan.
Kami sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh BKSDA Kalimantan Timur, Pemerintah Kalimantan Timur, dan seluruh pemangku kepentingan yang berkomitmen terhadap upaya konservasi orangutan dan habitatnya. Terima kasih juga kami haturkan atas dukungan moral dan finansial dari berbagai lembaga, individu, dan para mitra dari seluruh dunia yang peduli kegiatan pelestarian orangutan di Indonesia.
Teks oleh: Tim Komunikasi BOS Foundation