Kemarin, Senin, 20 Agustus 2018, di wilayah kerja Program Konservasi Mawas di Kabupaten Kapuas, kebakaran hutan kembali terjadi.
Awalnya, 3 orang tim monitoring dari Program Konservasi Mawas milik BOS Foundation mendeteksi adanya asap menjelang tengah hari, sekitar pukul 11.20 di kawasan Sei Mantangai dekat Camp Release, tidak jauh dari wilayah yang mengalami kebakaran tempo hari.
Tim segera menghubungi kamp terdekat dan melakukan upaya awal pemadaman. Tujuh orang segera meluncur dari Kamp Mantangai menuju lokasi kebakaran yang yang terletak sekitar satu kilometer jauhnya atau 25 menit perjalanan dengan perahu bermotor. Bahu-membahu kesepuluh anggota lapangan Program Konservasi Mawas ini bekerja keras dan akhirnya mereka berhasil memadamkan api sekitar pukul 5 sore.
Jamartin Sihite, CEO BOS Foundation mengatakan, “Baru bulan lalu daerah ini dilanda kebakaran dan hari ini, kebakaran terjadi lagi. Dari petunjuk yang ada, tim kami menilai bahwa kebakaran ini bukan akibat sebab alami. Kami tidak mengetahui siapa yang berbuat, namun kami menemukan bahwa tindakan pelanggaran hukum memang rawan terjadi di wilayah ini. Beberapa pekan lalu, ribuan kayu gelondongan (versi Kompas: kayu bulat) disita aparat dalam beberapa kali upaya penindakan. Ini menandakan perlunya upaya pengawasan dan penindakan hukum yang lebih kuat dan mengikat di wilayah ini. Semua pihak perlu benar-benar menyadari bahwa kawasan hutan gambut di sini merupakan hutan yang dilindungi, dan kita tidak selayaknya menebang apalagi membakar hutan-hutan ini.
Kami mendapat perkiraan bahwa musim kering ini bisa berlangsung sampai bulan Oktober mendatang, yang berarti kita sekarang dihadapkan dengan kemungkinan kebakaran yang berkepanjangan dan ekstensif di area kerja Program Konservasi Mawas dan di tempat lain. Kami sangat membutuhkan dukungan untuk patroli dan pengadaan peralatan pencegahan kebakaran.”
Untuk mencegah kembali terjadinya kebakaran, tim Program Konservasi Mawas terus melakukan patroli, sekaligus melaporkan kejadian ini kepada aparat setempat.
Teks oleh: Tim Komunikasi BOS Foundation