Kami gembira mengabarkan kelahiran satu individu orangutan lagi di Hutan Lindung Bukit Batikap! Bayi orangutan ini anak dari Ebol, orangutan yang kami lepasliarkan di tahun pertama pelepasliaran kami, tahun 2012. Tim PRM kami di Kamp Totat Jalu, Batikap, terakhir mengamati Ebol pada bulan November 2017, ketika melakukan kegiatan pemantauan rutin di Hutan (baca cerita lengkapnya di sini).
Terakhir kali mengamati Ebol, kami memperkirakan ia akan melahirkan bayinya pada awal 2018, dan kami benar! Beberapa hari lalu, setelah pencarian yang cukup lama, tim PRM dan seorang dokter hewan yang mendampingi dari Nyaru Menteng akhirnya menemukan Ebol dan bayinya.
Ebol merupakan salah satu contoh kesuksesan pelepasliaran kami. Ia dilepasliarkan bersama ibunya, Mama Ebol, pada tahun 2012, saat Ebol berusia 7 tahun. Kami berasumsi bahwa ibu dan anak ini akan tinggal bersama. Namun Mama Ebol memiliki rencana lain dan dengan senang hati membiarkan Ebol hidup mandiri. Setelah melewati berbagai rintangan, Ebol membuktikan bahwa ia bisa mandiri dan dalam 5 tahun terakhir ia terus mengembangkan kemampuannya.
Pada pertemuan kami baru-baru ini, Sang ibu baru, Ebol, mencari makanan dan mengonsumsi buah hutan dalam jumlah besar, sementara bayinya dalam gendongan dan menghabiskan waktu menyusu dan tidur. Layaknya seorang ibu yang baik, Ebol sangat protektif terhadap terhadap bayinya, ia bergerak dengan sangat hati-hati, mencium dan membelai si kecil, seolah ingin menjaganya tetap bersih. Ebol bahkan melakukan kiss-squeak untuk menunjukkan ketidaksukaannya atas kehadiran kami, dan mungkin juga karena khawatir akan keselamatan bayinya.
Ebol dan anaknya
Kami sangat senang melihat pasangan ibu dan anak ini dalam kondisi sempurna. Kami juga menantikan kelahiran baru dari Meklies yang kami perkirakan lahir dalam waktu dekat (baca cerita lengkapnya di sini) dan Manisha yang diperkirakan berada di trimester kedua kehamilan. Dengan semakin bertambahnya jumlah bayi yang lahir di Bukit Batikap, kami berharap populasi orangutan liar di sini akan berkembang pada masa mendatang.
Sebagai satu-satunya spesies kera besar yang ditemukan di Asia, orangutan memainkan peran penting sebagai spesies payung. Dengan melindungi orangutan, kelimpahan flora dan fauna lainnya akan terlindungi dan kita memiliki tanggung jawab untuk menjamin kelangsungan hidup spesies unik ini.
Teks oleh: Drh. Agus Fahroni dan Purnomo, Tim PRM di Hutan Lindung Bukit Batikap