Para pengasuh orangutan atau babysitter kami selalu memiliki cerita menarik mengenai orangutan yang mereka rawat di Sekolah Hutan. Kisah berikut terjadi tahun lalu di Grup 3 Sekolah Hutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.
Suatu hari, Jacqui, salah satu betina di Grup 3, tengah asyik memantapkan keterampilan membangun sarang, satu keahlian penting untuk menyintas di hutan. Saat itu, Jacqui membuat sarangnya dengan membengkokkan ranting dan dahan pohon di ketinggian 5-6 meter. Perlahan, hasil ketelitiannya mulai terlihat.
Selama membuat sarang, Josh, jantan anggota grup yang sama, memperhatikannya. Jacqui terlalu larut dalam kesibukannya sehingga ia tidak memperhatikan Josh, yang telah beranjak ke pohon yang sama, berhati-hati mendekat.
Jacqui
Tidak ada yang dapat menebak kelanjutannya, persis saat sarang itu hampir rampung, Josh segera meloncat dan mendudukinya. Sama sekali tidak sopan! Jacqui menolak menyerahkan sarang yang susah-payah ia buat dan melawan, namun Josh bergeming
Josh
Akhirnya Jacqui mengalah dan menjauh. Jacqui memilih turun dari pohon dan menikmati pisang dari babysitter. Sementara Josh, sibuk merenovasi sarang buatan Jacqui, asyik menambalnya di sana-sini untuk menyelesaikan karya Jacqui, lantas beristirahat dengan nyaman. Tidak lama kemudian, Jacqui kembali membangun sarang baru di pohon lain.
Kiri-kanan: Zahri, Jacqui, Mema, Depan: Ale
Keterampilan Jacqui dalam membangun sarang adalah tanda bahwa kelak ia akan memiliki keterampilan yang mumpuni. Sementara Josh juga menunjukkan satu bentuk kemampuan menyintas, yaitu melihat kemampuan dan keberanian beraksi! Ia memang perlu melatih keterampilan dasar membangun sarang, tapi kami yakin ia dan Jacqui akan terus berkembang sampai kelak mereka siap dilepasliarkan kembali ke hutan sejati!
Teks oleh: Tim Komunikasi BOS Foundation