Orangutan berbagi 97% DNA-nya dengan manusia, menjadikan mereka primata yang memiliki kekerabatan terdekat dengan kita. Itu sebabnya mereka kerap terlihat mirip manusia, tidak hanya dalam tampilan, namun juga perilaku. Satu contohnya adalah cara kita menjalin hubungan dengan individual lain. Hubungan Rambo dan Uwai di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, menunjukkan dengan jelas hal ini.
Rambo dan Uwai sama-sama tiba di Nyaru Menteng bulan Juni 2019 lalu. Uwai berasal dari Kabupaten Kapuas, sementara Rambo dari Kabupaten Kasongan. Mereka berdua berusia sekitar 1 tahun pada saat itu. Sesuai dengan usianya, setelah menjalani karantina selama 3 bulan, Rambo dan Uwai bergabung dengan Grup Kecil di Grup Bayi atau Nursery. Di sini mereka mulai belajar keterampilan dan perilaku alami untuk bertahan hidup di hutan kelak.
Meskipun awalnya berbadan lebih kecil, Uwai berusia 2 bulan lebih tua, dan kerap memimpin, dengan Rambo mengikuti di belakang. Apapun yang Uwai lakukan di Sekolah Hutan, mulai dari memanjat dahan yang tidak terlalu tinggi atau tali, atau menjelajah, pasti Rambo mengikuti. Uwai pun tampak nyaman dengan keberadaan Rambo, dan tampak senang ditemani.
Rambo
Uwai
Rambo dan Uwai terpantau membuat perkembangan yang sangat baik tahun lalu, dan kini mereka sama-sama gemar menjelajah dan bermain di Sekolah Hutan. Uwai bertambah berat dan kini sama besar dengan Rambo. Mereka berdua masih kerap minum susu dan tidur bersama, namun Rambo mulai menjaga jarak dari Uwai sesekali untuk belajar sendiri.
Kami percaya, setiap tahap yang Rambo, Uwai, beserta orangutan lain lalui selama proses rehabilitasi akan sangat berarti bagi masa depan mereka untuk kembali ke rumahnya di hutan rimba kelak.
Teks oleh: Tim Komunikasi BOS Foundation di Nyaru Menteng
Anda dapat membuat perbedaan dan membantu menyelamatkan orangutan! DONASI SEKARANG