Quantcast
Channel: BOSF
Viewing all articles
Browse latest Browse all 257

PROFIL KANDIDAT PELEPASLIARAN ORANGUTAN KE-30 DARI PUSAT PENYELAMATAN DAN REHABILITASI NYARU MENTENG

$
0
0

1. TOM

Tom diselamatkan dari seorang warga di Kasongan, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah pada 27 Januari 2004. Orangutan jantan ini tiba di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng saat berusia 10 bulan dengan berat badan 6,2 kilogram.

Setelah melewati karantina, Tom bergabung di Sekolah Hutan dan berhasil menyelesaikan semua tahapan. Pada 3 September 2016, ia dipindahkan ke pulau pra-pelepasliaran Bangamat untuk menjalani tahap akhir rehabilitasi. Selama berada di pulau itu, Tom banyak bersosialisasi dengan orangutan lain, menjelajahi seluruh pulau, dan mengembangkan keterampilan bertahan hidup dengan sangat baik.

Setelah lebih dari satu dekade menjalani rehabilitasi, Tom yang kini berusia 16 tahun dengan berat badan 32 kilogram siap hidup liar dan bebas di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

 

2. TOBY

Pada 1 Juni 2012, Toby diselamatkan dari seorang karyawan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Orangutan jantan ini berusia 3 tahun Saat tiba di Nyaru Menteng dengan berat badan 7 kilogram.

Setelah lulus karantina wajib, Toby bergabung di Sekolah Hutan tempat ia belajar kemampuan menyintas di alam liar. Pada 23 November 2017, Toby melanjutkan tahap akhir rehabilitasi di Pulau Pra-pelepasliaran Bangamat, kemudian pindah ke Pulau Kaja pada 7 September 2018. Di pulau pra-pelepasliaran, Toby tumbuh menjadi individu penyendiri yang gemar menjelajah.

Kini Toby berusia 10 tahun dengan berat badan 30 kilogram. Tak lama lagi, jantan tampan dengan ciri khas mata sipit dan rambut lebat ini akan segera menjelajahi rumah barunya di Taman Nasional Bukit Baka Raya sebagai orangutan liar sejati.

 

3. ELLY

Elly diselamatkan oleh tim gabungan dari BOS Foundation Nyaru Menteng dan BKSDA Kalimantan Tengah dari dari Desa Tewang Darayu, Kabupaten Gunung Mas pada 27 April 2006. Betina ini diduga sempat dipelihara warga selama 10 hari. Ia­ tiba di Nyaru Menteng saat berusia 3 tahun dengan berat badan 8,6 kilogram.

Di tahun 2014, Elly sempat menghilang dari sekolah hutan selama 3 hari, dan ketika ditemukan di sekitar kebun warga, mata kirinya mengalami luka parah. Elly lalu dibawa ke klinik untuk menjalani perawatan intesif, dan karena lukanya sangat parah, tim medis terpaksa melakukan operasi pengangkatan matanya yang rusak.

Meski kehilangan satu bola mata, Elly berhasil menyelesaikan semua tahapan rehabilitasi di Sekolah Hutan dan melanjutkan ke tahap pra-pelepasliaran di Pulau Kaja pada 13 April 2017.

Setelah hampir 13 tahun menjalani proses rehabilitasi di Nyaru Menteng, Elly yang berusia 16 tahun siap hidup sebagai orangutan liar sejati di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

 

4. DINI

Dini diselamatkan dari sebuah perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Betina ini berusia empat tahun dengan berat badan 16 kilogram saat ia tiba di Nyaru Menteng pada 22 April 2010.

Setelah melewati karantina dan proses rehabilitasi bertahun-tahun di Sekolah Hutan, Dini dipindahkan ke Pulau Pra-pelepasliaran Kaja pada 13 April 2017 untuk melanjutkan tahap pra-pelepasliaran. Selama di pulau, Dini dikenal sebagai orangutan yang memiliki sifat lembut dan suka bersosialisasi dengan orangutan lainnya. Ia sangat aktif menjelajah seluruh pulau dan menghindari manusia.

Dini kini berusia 13 tahun dengan berat badan 35 kilogram. Berbekal kemampuan menyintas yang mumpuni, ia telah siap menikmati kebebasan sejati di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

 

5. SALU

Salu diselamatkan dari seorang warga di Desa Pundu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada 19 Februari 2005. Orangutan jantan ini sempat dipelihara secara ilegal dan selama itu diberi makan nasi sisa dan air putih. Ia tiba di Nyaru Menteng dalam kondisi memprihatinkan saat berusia tiga tahun dengan berat badan 6,5 kilogram.

Salu berhasil melewati masa karantina dan bergabung di Sekolah Hutan. Ia kemudian melanjutkan tahap pra-pelepasliaran di Pulau Salat sejak 5 April 2017. Selama di sana, Salu mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan alami, dan dikenal senang menjelajah dan bersosialisasi dengan orangutan lain.

Kini Salu berusia 17 tahun dan siap menjelajah Hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya sebagai orangutan liar sejati.

 

6. RANDANG

Pada 16 Juni 2007, Randang diselamatkan dari seorang warga di Desa Timpah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Orangutan betina ini tiba di Pusat Rehabilitasi Orangutan BOS Foundation di Nyaru Menteng saat berusia 18 bulan dengan berat badan 5 kilogram.

Setelah melewati karantina, Randang bergabung di Sekolah Hutan dan berhasil menyelesaikan semua tahapan. Pada 19 Maret 2014, ia dipindahkan ke pulau pra-pelepasliaran Palas, kemudian ke Pulau pra pelepasliaran Bangamat pada 19 April 2018 untuk menjalani tahap akhir rehabilitasi. Di  pulau, Randang tumbuh menjadi penjelajah yang handal dan suka bergaul dengan banyak orangutan, namun tidak menyukai kehadiran manusia.

Setelah bertahun-tahun mengasah keterampilan alami, Randang yang kini berusia 14 tahun dengan berat badan 36,4 kilogram akan segera hidup liar dan bebas di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

 

7. TARWAN

Tarwan direpatriasi dari Thailand pada 22 november 2006 bersama 47 orangutan lainnya. Ia berusia lima tahun saat itu dengan berat badan 20 kilogram.

Selepas menjalani karantina, Tarwan mengikuti Sekolah Hutan dan melewati semua tahapan dengan baik. Pada 23 November 2017, ia melanjutkan tahap akhir rehabilitasi di Pulau Bangamat dan dipindahkan ke Pulau Kaja di tahun berikutnya. Ia tumbuh menjadi penjelajah dan pencari pakan alami handal selama di pulau, menghindari kompetisi dengan orangutan lain, dan tidak menyukai kehadiran manusia.

Kini Tarwan berusia 18 tahun dengan berat badan 38 kilogram. Tak lama lagi ia akan menjelajah bebas sebagai orangutan liar di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

 

8. BUNGSU

Bungsu diselamatkan dari seorang warga di Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada 30 Januari 2008. Betina ini tiba di Nyaru Menteng saat masih berusia 6 tahun dengan berat badan 20 kilogram.

Setelah melewati masa karantina, Bungsu bergabung dengan orangutan yatim piatu lain di Sekolah Hutan. Setelah lulus Sekolah Hutan, ia melanjutkan ke tahap pra-pelepasliaran di Pulau Bangamat pada 7 Juni 2016, kemudian dipindahkan ke Pulau Kaja pada 20 Agustus 2018. Bungsu dikenal mudah bergaul di pulau itu dan tidak memedulikan kehadiran manusia.

Setelah 11 tahun menjalani rehabilitasi, Bungsu yang berusia 17 tahun telah menguasai semua kemampuan menyintas dan kini memiliki berat badan 40 kilogram. Ia siap hidup bebas sebagai orangutan liar sejati di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.  


Viewing all articles
Browse latest Browse all 257