Setelah sukses melepasliarkan 24 orangutan ke hutan hingga pertengahan tahun ini, pada 27 Agustus lalu BOS Foundation kembali melanjutkan upaya #orangutanFreedom dengan memulangkan empat orangutan ke Hutan Kehje Sewen di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Kelompok itu terdiri dari satu jantan dan tiga betina, termasuk satu keluarga, yaitu Riki si induk, dan kedua putrinya, Febri dan Rini. Keempat orangutan yang beruntung ini diberangkatkan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan BOS Foundation Samboja Lestari pada 26 Agustus 2019 dan dilepasliarkan keesokan harinya.
Perjalanan menuju hutan
Senin pagi, 26 Agustus, tim medis sudah bersiap di Kompleks Sosialisasi untuk mempersiapkan orangutan. Tim memulai proses pembiusan sekitar pukul 7, dimulai dari Febri, Riki, dan Misri. Terakhir, Rini yang masih berusia empat tahun dipindahkan ke kandang individu tanpa dibius. Seluruh proses hanya berlangsung sekitar 30 menit.
Kandang para orangutan siap berangkat menuju Hutan Kehje Sewen
Tim pelepasliaran beserta orangutan berangkat dari Samboja Lestari pukul 9 pagi menuju Hutan Kehje Sewen. Tim menempuh perjalanan hampir 17 jam dengan perhentian setiap dua jam untuk mengecek kondisi para orangutan.
Perjalanan menuju hutan
Kabar bahagia dari hutan
Pukul 9 pagi keesokan harinya Kantor Pusat BOS Foundation di Bogor, Jawa Barat, 2.500 kilometer jauhnya dari Hutan Kehje Sewen, menerima kabar bahwa keempat orangutan telah dilepasliarkan dengan sukses! Febri yang mendapat kebebasan pertama kali, diikuti oleh Misri, kemudian Riki sang Induk. Rini, orangutan termuda, mendapat kesempatan terakhir.
Kandang Febri dibuka oleh Teknisi PRM-RHOI Willy dan Usup
Kandang Misri dibuka oleh Siti, Staff PRM RHOI
Pelepasliaran ini juga menandai pulang kampung satu keluarga kecil, Riki, Febri, dan Rini ke hutan. Riki dan anak pertamanya, Febri, sempat menjadi hewan pertunjukan di Gelanggang Renang Ancol, Jakarta sebelum diselamatkan oleh tim BOS Foundation pada 17 Agustus 2006. Saat diselamatkan, Riki berusia 13 tahun sementara Febri berusia dua tahun. Malangnya, Febri dipisahkan dari induknya sejak lahir. Hal ini berarti keduanya harus menjalani rehabilitasi secara terpisah. Setelah menyelesaikan karantina, Riki ditempatkan di Kandang Sosialisasi B, sementara Febri mengikuti tahapan Sekolah Hutan untuk melatih keterampilan dasar hidup di alam.
Sembilan tahun kemudian, Riki melahirkan putri keduanya bernama Rini pada 5 Juli 2015. Tak lama setelah melahirkan, ia dan Rini dipindahkan ke Pulau Pra-Pelepasliaran 1, dan kemudian ke Pulau Pra-pelepasliaran 2. Setelah bertahun-tahun rehabilitasi, Riki, Febri, dan Rini siap kembali ke hutan. ketiganya kini hidup bahagia di rumah baru mereka, Hutan Kehje Sewen.
Riki and Rini in the Kehje Sewen Forest
Pelepasliaran orangutan kali ini merupakan yang ke-21 yang telah dilakukan BOS Foundation di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur sejak tahun 2012, dengan jumlah total orangutan yang dilepasliarkan kini mencapai 111 individu.
Kami sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BKSDA Kalimantan Timur, Pemerintah Kalimantan Timur, dan seluruh pemangku kepentingan yang berkomitmen terhadap upaya konservasi orangutan dan habitatnya. Kami juga menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan moral dan finansial dari para mitra global kami dan Bank Central Asia to upaya penyelamatan orangutan Kalimantan.
Teks oleh: Tim Komunikasi BOS Foundation