1. RIKI
Riki tiba di Pusat Rehabilitasi Orangutan BOS Foundation Samboja Lestari setelah diselamatkan dari Gelanggang Renang Ancol, Jakarta pada 17 Agustus 2006. Sempat menjadi hewan pertunjukan, betina ini tiba bersama putrinya, Febri, saat berusia 13 tahun.
Setelah menyelesaikan karantina, Riki ditempatkan di Kandang Sosialisasi B untuk memulai proses rehabilitasi, karena usianya terlalu tua untuk mengikuti Sekolah Hutan. Pada tahun 2015, ia melahirkan anak kedua, bayi betina bernama Rini.
Tak lama setelah melahirkan, ia dan Rini dipindahkan ke Pulau Pra-Pelepasliaran 1, kemudian dipindahkan ke Pulau 2, untuk menjalani tahap akhir rehabilitasi.
Meski pernah menjadi hewan sirkus, Riki tetap berhasil mengembangkan kemampuan bertahan hidup dengan baik. Ia selalu berada di atas pohon dan pandai mencari pakan. Sebagai seorang ibu, Riki adalah sosok induk penyayang dan protektif yang tidak menyukai kehadiran manusia.
Setelah 13 tahun masa rehabilitasi, Riki yang kini berusia 26 tahun dan kedua anak perempuannya akan kembali ke habitat alami di Hutan Kehje Sewen.
2. RINI
Rini lahir di Pusat Rehabilitasi BOS Foundation Samboja Lestari pada 5 Juli 2015 dari induk bernama Riki. Tak lama setelah ia lahir, Rini dan induknya pindah ke Pulau Pra-pelepasliaran 1, kemudian ke Pulau 2, tempat keduanya mengembangkan kemampuan bertahan hidup alami.
Hidup di Pulau membantu Rini tumbuh menjadi individu percaya diri yang tidak menyukai kehadiran manusia. Ia akan mengeluarkan kiss-squeak, mematahkan ranting, dan menggoyangkan pohon setiap kali melihat manusia di dekat pulau. Ia juga belajar mengenali pakan alami dan membuat sarang dengan bimbingan sang induk.
Rini kini berusia 4 tahun dan tak lama lagi ia akan hidup sebagai orangutan liar sejati bersama induknya di Hutan Kehje Sewen.
3. FEBRI
Febri tiba di Pusat Rehabilitasi Orangutan BOS Foundation Samboja Lestari bersama sang induk, Riki, pada 17 Agustus 2006. Saat itu betina ini masih berusia dua tahun. Malangnya, meski diselamatkan bersamaan dengan sang induk, Febri sudah terpisah sejak lahir dari induknya.
Setelah lulus karantina, Febri dipindahkan ke Grup Nursery untuk memulai proses panjang rehabilitasi diasuh oleh babysitter kami yang berdedikasi. Di usia tiga tahun, Febri bergabung di Sekolah Hutan tempatnya mengasah kemampuan dasar bertahan hidup. Ia berhasil menyelesaikan semua tahapan Sekolah Hutan pada tahun 2013 dan dipindahkan ke Pulau Pra-pelepasliaran 4 untuk menjalani tahap akhir rehabilitasi.
Kini, Febri berusia 15 tahun dan siap menikmati kebebasan sejati bersama induk Riki, dan sang adik Rini, di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur.
4. MISRI
Misri diserahkan oleh BKSDA Samarinda ke Pusat Rehabilitasi BOS Foundation Samboja Lestari pada 4 November 2006 saat berusia empat tahun. Jantan ini diduga sempat menjadi peliharaan warga Samarinda, Kalimantan Timur.
Setibanya di Samboja Lestari, Misri segera menjalani karantina kemudian melanjutkan rehabilitasi di Sekolah Hutan. Ia menyelesaikan semua tahapan Sekolah Hutan di tahun 2010 dan dipindahkan ke Pulau Pra-pelepasliaran 4 untuk menjalani tahap akhir rehabilitasi. Di pulau, ia tumbuh menjadi penjelajah dan pencari pakan alami handal, namun tidak mengacuhkan kehadiran manusia.
Setelah bertahun-tahun mengasah keterampilan alami, jantan berusia 17 tahun dengan bantalan pipi yang mulai tumbuh ini, sekaligus satu-satunya jantan dalam pelepasliaran ini, akan segera hidup liar dan bebas di Hutan Kehje Sewen.