1. JACK
Jack diselamatkan dari seorang warga di Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan pada 7 April 2004. Orangutan jantan ini tiba di Nyaru Menteng saat berusia 2 tahun dengan berat badan 5,8 kilogram.
Setelah melewati karantina, Jack bergabung di Sekolah Hutan dan berhasil menyelesaikan semua tahapan. Pada 3 November 2016, ia dipindahkan ke pulau pra-pelepasliaran di Gugusan Pulau Salat untuk menjalani tahap akhir rehabilitasi. Selama berada di pulau itu, Jack dikenal suka menjelajah dan memiliki kemampuan bertahan hidup yang mumpuni. Di Pulau Salat, Jack berteman dengan orangutan betina bernama Sisil yang sudah lebih dulu dilepasliarkan, keduanya sering terpantau menjelajah dan mencari pakan bersama.
Setelah lebih dari satu dekade menjalani rehabilitasi, Jack yang kini berusia 17 tahun siap menyusul Sisil untuk hidup liar dan bebas di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.
2. LASA
Lasa dan ibunya, Mama Lasa dipulangkan ke Kalimantan Tengah pada 7 Agustus 2007 dari Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga, Jawa Barat. Saat tiba di Nyaru Menteng, orangutan jantan ini masih berusia 5 bulan.
Setelah menjalani karantina wajib, Lasa dan induknya ditempatkan di kompleks karantina sambil menunggu giliran menempati Pulau pra-pelepasliaran. Pada 13 Mei 2014, Lasa dan induknya melanjutkan tahap akhir rehabilitasi di Pulau Palas, dan pindah ke Pulau Bangamat pada 19 April 2018. Di Pulau, Lasa berkembang pesat dan tidak lagi tergantung dengan induknya. Ia tumbuh menjadi individu mandiri dan telah menguasai semua kemampuan bertahan hidup yang ia butuhkan untuk hidup di alam liar.
Kini Lasa berusia 12 tahun. Jantan tampan dengan ciri khas mata sipit dan dahi lebar ini akan segera menjelajahi rumah barunya di Taman Nasional Bukit Baka Raya sebagai orangutan liar sejati.
3. LYEKA
Lyeka diselamatkan tim gabungan dari BOS Foundation Nyaru Menteng dan BKSDA Kalimantan Tengah dari Desa Pangkoh, Kabupaten Pulang Pisau pada 21 Juli 2008. Betina ini tiba di Nyaru Menteng saat berusia 10 bulan dengan berat badan 4,2 kilogram.
Lyeka berhasil lulus dari Sekolah Hutan dan melanjutkan ke tahap pra-pelepasliaran di Pulau Salat pada 4 November 2016. Di pulau, Lyeka dikenal sebagai orangutan yang memiliki kewaspadaan tinggi dan tidak menyukai kehadiran manusia.
Lyeka kini berusia 12 tahun. Setelah 10 tahun menjalani proses rehabilitasi di Nyaru Menteng, Lyeka siap untuk menjalani petualangan baru di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.
4. PANDARAN
Pandaran diselamatkan dari Desa Sebangau, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Betina ini berusia dua tahun dengan berat badan 6,8 kilogram saat ia tiba di Pusat Rehabilitasi Orangutan BOS Foundation Nyaru Menteng pada 8 Februari 2006.
Setelah melewati karantina dan proses rehabilitasi bertahun-tahun di Sekolah Hutan, Pandaran dipindahkan ke Pulau Pra-pelepasliaran Palas pada 17 Mei 2014, kemudian dipindahkan ke Pulau Kaja pada 19 april 2018, untuk melanjutkan tahap pra-pelepasliaran. Selama di Pulau Pra-pelepasliaran, Pandaran dikenal sebagai orangutan penyendiri dan memiliki sifat lembut. Ia juga sangat terampil dalam mencari pakan dan memiliki rasa ingin tahu tinggi.
Pandaran kini berusia 16 tahun dan telah siap menikmati kebebasan sejati di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.
5. TINGKY
Tingky diselamatkan dari seorang warga di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang memelihara secara ilegal pada 25 Agustus 2007. Betina ini tiba di Nyaru Menteng saat masih berusia 1,5 tahun dengan berat badan 9 kilogram.
Tingky berhasil melewati masa karantina dan bergabung dengan teman-temannya di Sekolah Hutan. Ia kemudian melanjutkan ke tahap pra-pelepasliaran di Pulau Salat sejak 5 April 2017. Di Pulau, Tingky mengembangkan kemampuan bertahan hidup dengan baik dan dikenal memiliki kemampuan bertahan hidup yang mumpuni.
Kini Tingky berusia 13 tahun dan siap menjelajah Hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya sebagai orangutan liar sejati.
6. TRIXIE
Trixie diselamatkan dari seorang warga di Desa Mentangai Hulu, Kapuas, Kalimantan Tengah, pada 10 Agustus 2007. Betina ini tiba di Nyaru Menteng saat berusia 1,5 tahun dengan berat badan 5,5 kilogram.
Trixie melewati semua tahapan Sekolah Hutan sebelum akhirnya pindah ke Pulau Kaja pada 18 April 2017. Ia dikenal memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, pandai beradatasi, dan menghindari manusia.
Trixie kini telah berusia 14 tahun dan siap memulai hidup baru di hutan rimba Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya sebagai orangutan liar sejati.
7. ROMEO
Romeo diselamatkan dari seorang karyawan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada 18 Juli 2006. Saat tiba di Nyaru Menteng orangutan jantan ini berusia 5 tahun dengan berat badan 16 kilogram.
Selepas menjalani karantina, Romeo mengasah kemampuan bertahan hidup di Sekoah Hutan dan berhasil menyelesaikan semua tahapan dengan baik. Pada 4 November 2016, ia melanjutkan tahap akhir rehabilitasi di Pulau Salat. Di sana, ia dikenal sebagai salah satu jantan dominan dengan area jelajah yang luas. Ia pun dikenal memiliki pesaing di Pulau bernama Rizki, dan jika bertemu dengannya, Romeo akan berperilaku mengancam dan kurang bersahabat.
Kini Romeo berusia 18 tahun dan akan segera menjelajah bebas sebagai orangutan liar sejati di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.
8. MELISA
Melisa diserahkan oleh Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) ke BOSF Nyaru Menteng pada 21 Juli 2010. Betina ini saat itu masih berusia 4,5 tahun dengan berat badan 9,8 kilogram.
Melisa berhasil melewati masa karantina dan bergabung di Sekolah Hutan. Pada 5 April 2017, ia dipindahkan ke pulau pra-pelepasliaran Salat. Di Pulau, Melisa dikenal mudah bergaul dengan orangutan lain dan gemar menjelajah.
Setelah 9 tahun menjalani rehabilitasi, Melisa kini berusia 13 tahun dan telah menguasai semua kemampuan bertahan hidup di hutan. Tak lama lagi ia akan menjalani hidup sebagai orangutan liar sejati di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.