1. LAILA
Laila berasal dari Kebun Binatang Ragunan, Jakarta dan diserahkan ke Pusat Rehabilitai Orangutan BOS Foundation di Samboja Lestari pada 18 Maret 2001. Betina ini masih berusia 5 tahun saat tiba di pusat rehabilitasi, namun ia terlalu agresif untuk ditempatkan di Sekolah Hutan. Sebagai gantinya, setelah menyelesaikan karantina wajib untuk semua orangutan yang baru datang, Laila ditempatkan di Kompleks Sosialisasi, dan berhasil menyelesaikan proses rehabilitasi pada tahun 2018.
Selama 17 tahun masa rehabilitasi, Laila berhasil mengembangkan keterampilan menyintas dan mencari pakan dengan baik. Kini Laila yang berusia 23 tahun siap menjelajah di rumah baru, dan menikmati kebebasan di Hutan Kehje Sewen.
2. LITO
Lito diselamatkan dari seorang warga lokal Samarinda, Kalimantan Timur, pada 3 Maret 1998 saat masih berusia sekitar 5 tahun. Warga tersebut mengaku menemukan bayi orangutan jantan ini berkeliaran sendirian di kebun di daerah Sangatta.
Saat tiba di Samboja Lestari, Lito masih menunjukkan sifat liar, namun sayang ia menderita hepatitis B. Ia segera menjalani perawatan di fasilitas karantina dan kemudian ditempatkan di kandang sosialisasi khusus untuk proses penyembuhan dan memulai proses rehabilitasi. Beberapa tahun kemudian akhirnya Lito berhasil sembuh dari hepatitis B dan tumbuh menjadi individu orangutan mandiri yang tidak menyukai kehadiran manusia. Ia juga berhasil mengembangkan kemampuan pengenalan pakan alami dan membuat sarang yang mumpuni.
Setelah 21 tahun mengasah keterampilan bertahan hidup di Pusat Rehabilitasi Orangutan BOS Foundation di Samboja Lestari, Lito yang kini berusia 26 tahun siap menyongsong kebebasan sejati di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur.