Hanya ditemukan di hutan Kalimantan dan Sumatra, orangutan adalah jenis kera besar satu-satunya di Asia. Sebagai salah satu kerabat terdekat manusia, orangutan berbagi 97% kesamaan DNA dengan manusia dan memiliki tingkat kecerdasan tinggi dengan banyak kemiripan sifat. Salah satunya adalah jantan yang tengah kasmaran bisa menjadi sangat marah ketika momen romantisnya terganggu. Bersama dengan tim Post-Release Monitoring (PRM), saya baru-baru ini menyaksikan momen tersebut dari orangutan jantan selama pengamatan rutin.
Beberapa pekan lalu, saya dan tiga anggota tim PRM dari Kamp Totat Jalu, di Hutan Lindung Bukit Batikap berkesempatan mengamati orangutan Gina dan Cilik. Gina adalah orangutan betina berusia 18 tahun yang dilepasliarkan pada April 2015, dan Cilik adalah jantan berusia 12 tahun, anak sulung Cindy, yang dilepasliarkan pada November 2013. Kedua orangutan ini sudah cukup lama tidak teramati, oleh karena itu kami gembira berkesempatan untuk mengamati mereka kembali secara intensif.
Kami menemukan Gina dan Cilik bersantai di daerah yang kami namakan Joloi Bawah. Keduanya tengah makan bersama di pohon, terlihat sehat dan banyak makan buah hutan. Gina dan Cilik menikmati buah hutan di sekitar mereka dalam damai, dan seperti orangutan yang tengah berpasangan keduanya berbagi makanan. Saya sempat melihat Cilik menatap Gina dengan penuh perhatian, tatapan terpesona terpancar dari wajahnya. Perbedaan enam tahun usia mereka tampaknya tidak mengganggu Cilik yang lebih muda.
Pada momen hening itu, salah satu anggota tim kami tiba-tiba terkena gigitan serangga! Meski kami berusaha setenang mungkin, perubahan suasana tiba-tiba, tampaknya mengganggu Gina, yang bergegas pindah ke pohon lain. Cilik tampak turut terganggu dengan situasi ini, mengikuti Gina. Ia berkali-kali mengeluarkan kiss-squeak sambil menggoyang-goyangkan pohon dengan jengkel, menunjukkan rasa tidak sukanya terhadap kehadiran tim dalam upaya melindungi pasangannya. Ia zberhenti kiss-squeak ketika menyadari Gina telah pergi, dan segera menyusulnya.
Cilik
Tak lama setelah insiden ini, kami berhasil menemukan pasangan ini dan melanjutkan pemantauan. Kali ini, kami lebih berhati-hati dan memberi mereka ruang, mengamati mereka mereka dari kejauhan. Cilik waspada setiap kali Gina menoleh, ia akan menengok ke arah yang sama, bersiap menghadapi berbagai gangguan dan ancaman. Sepertinya, Cilik tidak suka pujaan hatinya memperhatikan hal lain, terutama kami.
Gina
Di sore hari, Cilik dan Gina kembali menghabiskan waktu bersama, makan dan bermain. Saya melihat Cilik beberapa kali berusaha untuk merayu Gina dan melakukan kopulasi dengannya, namun Gina lebih tertarik bermain. Cilik tampak tidak keberatan, ia cukup senang perhatian Gina sepenuhnya telah kembali padanya!
Teks oleh: Vivi Dwi Santi, Dokter Hewan dari Nyaru Menteng, di Hutan Lindung Bukit Batikap