Keberadaan para orangutan yang menawan, satwa yang beragam, serta kondisi alam yang sulit ditebak, Kehje Sewen memiliki keunikan tersendiri. Hutan tidak pernah membosankan, dan tim PRM kami di Kamp Nles Mamse harus bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi dan tetap waspada, semua hal tak terduga bisa terjadi di tengah belantara, seperti yang kami alami beberapa pekan lalu.
Sekitar tengah malam, tidur kami terbangun oleh hujan deras yang turun tiba-tiba di di bagian selatan Kehje Sewen. Dalam sekejap mata, sungai di belakang kamp meluap dan membanjiri area sekitarnya. Dermaga dekat kamp juga tak luput dari terjangan banjir, dan perahu motor kami hanyut terbawa arus.
Tiga anggota tim PRM kami, Luy, Mendan, dan Hejeang bergegas menuju dermaga berusaha menahan perahu, namun tali penambat perahu tak mampu menahan derasnya arus. Ketiga anggota PRM melompat ke dalam perahu dan mencoba menyalakan mesin, sementara air terus masuk ke badan perahu. Mereka bekerja secepat mungkin mengeluarkan air dari dalam perahu, smentara perahu mulai terbawa arus ke hilir. Tak ayal, mereka terjebak dalam situasi yang sangat genting.
Cuaca buruk, hujan yang terus-menerus, dan keadaan gelap gulita semakin menyulitkan, perahu mulai tenggelam dengan cepat, dan tim PRM harus melupakan upaya heroik penyelamatan perahu dan menyelamatkan nyawa mereka. Beruntung mereka bisa berenang ke daratan dan kembali ke kamp, untuk berkumpul kembali dengan anggota PRM lainnya yang berusaha menyelamatkan peralatan lainnya di kamp.
Kami sangat bersyukur dan lega karena Luy, Mendan, Hejeang serta semua tim PRM lainnya selamat dan dalam kondisi baik. Kami akan terus menghadapi beragam tantangan, namun kami tidak akan pernah menyerah untuk menyelamatkan orangutan!
Teks oleh: Tim PRM di Kamp Nles Mamse, Hutan Kehje Sewen