Beberapa hari lalu, tim PRM kami dari Kamp Nles Mamse di Hutan Kehje Sewen berangkat sangat awal di pagi hari untuk mengumpulkan data nest-to-nest dari orangutan yang kami lepasliarkan. Anggota tim yang terdiri dari Rere, Siti, dan Bagus, berangkat di tengah hujan lebat untuk mencari keberadaan orangutan yang sulit dijumpai yaitu Ingrid, Ivan, dan Yuniar, ketiganya dilepasliarkan bulan Desember lalu. Tim terus melacak sinyal radio mereka, berharap dapat menemukan ketiga orangutan ini.
Hujan lebat yang terus menerus mengguyur selama beberapa pekan, mengikis jalan setapak dan menyebabkan tanah longsor di beberapa titik, memaksa tim untuk mengatasi medan yang sulit. Namun, Bagus menemukan sinyal dan melihat sesosok orangutan sedang bergantung di dahan pohon, melihat ke arah kami. Itu ternyata Yuniar, salah satu orangutan yang memang kami cari untuk didata. Yuniar sangat tidak nyaman berada di sekitar wanita dan melihat Siti dan Rere, membuatnya gelisah.
Yuniar sedang berada di pohon
Tim bergerak menjauh dan sempat kehilangan jejak Yuniar untuk sesaat, tapi untunglah kami menemukannya kembali tak jauh dari lokasi awal. Berhati-hati agar tidak terlihat, tim mengambil binokular dan lensa kamera panjang untuk mengumpulkan data aktivitas Yuniar. Sepanjang hari, Yuniar banyak bergerak untuk mencari pakan, dan bahkan turun ke lantai hutan untuk makan umbut-umbutan sebelum naik kembali ke pohon untuk makan buah hutan.
Yuniar mencari umbut-umbutan di tanah
Yuniar adalah individu yang waspada. Setelah menyadari tengah diawasi, ia segera menunjukkan rasa tidak senang. Tak terasa hari mulai gelap, dan tim memutuskan untuk meninggalkan Yuniar dan kembali ke kamp. Kami menandai lokasi terakhir Yuniar di peta untuk membantu tim kembali melakukan pengamatan di hari berikutnya.
Kami sangat senang Yuniar berkembang dengan baik di alam liar. Tetap sehat dan nikmati kebebasanmu, Yuniar!
Teks oleh: Tim PRM di Kamp Nles Mamse, Hutan Kehje Sewen