Tujuan akhir dari proses reintroduksi BOS Foundation adalah membentuk populasi orangutan yang mandiri dan mengahsilkan keturunan yang berkelanjutan. Hal ini berarti penanda keberhasilan bagi kami adalah apabila ada orangutan betina yang telah dilepasliarkan, melahirkan bayi di alam liar! Akhir tahun lalu, tim Post Release Monitoring (PRM) kami di Hutan Lindung Bukit Batikap, Kalimantan Tengah, tanpa sengaja saat melakukan patrol harian menemukan Inung, orangutan betina yang dilepasliarkan delapan tahun lalu, menggendong bayi!
Akibat penemuan ini, kami segera melakukan observasi penuh (sampai ke sarang malam) selama dua hari berturut-turut. Selama observasi, kami melihat Inung banyak makan, ia mengonsumsi kulit kambium dan buah meranti, buah salam, daun muda liana, umbut suli, dan rayap. Tidak hanya terpantau berdua, Inung juga sempat teramati makan bersama dengan anak pertamanya, Ina, serta pasangan induk-anak lain, Cindy dan Stellar.
Saat diamati, Inung dan bayinya yang kami beri nama Indie, bergerak ke arah transek Bungaran, dan setelah menemukan cukup banyak makanan, mereka lalu menuju ke Sungai Apuy. Perjalanan itu tampaknya membuat Inung kembali merasa lapar, dan sejenak beristirahat untuk mencari makan. Selama Inung makan, Indie tampak asyik menyusu dan sesekali berusaha mengendus makanan Inung. Kami menduga sepertinya Inung melahirkan antara bulan Juli-Oktober, karena Indie sudah berani mengulurkan tangan untuk menyentuh dahan tempat Inung bergelantungan. Ia juga sudah bisa bergelantungan di punggung Inung.
Inung dan Bayi Indie
Inung dan Indie sama-sama terlihat sehat dan hidup sejahtera di hutan. Kehadiran bayi ini di Hutan Lindung Bukit Batikap menandakan bahwa populasi orangutan hasil rehabilitasi di hutan tersebut berkembang dengan baik.
Sehat selalu, Inung dan Indie!
Teks oleh: tim PRM Hutan Lindung Bukit Batikap, Kalimantan Tengah