Kami selalu tertarik untuk mengikuti perkembangan orangutan muda yang masuk ke pusat rehabilitasi kami, karena mereka biasanya memiliki cerita yang unik. Klaus adalah jantan yang diselamatkan oleh tim gabungan dari BKSDA Kalimantan Timur dan staf BOS Foundation Samboja Lestari dua tahun lalu. Setelah lulus dari grup Nursery, kini ia bergabung di Sekolah Hutan Grup 1!
Klaus kini berusia 6 tahun, dan ia begitu antusias untuk belajar langsung di alam bebas. Awalnya para teknisi sulit sekali mendekati Klaus, ia bahkan sempat menggigit salah seorang teknisi karena merasa terancam. Namun, seiring berjalannya waktu, Klaus mulai lebih bisa menerima para teknisi untuk mengajarinya keterampilan hidup di alam.
Kemampuan Klaus beradaptasi dengan lingkungan baru menjadikannya siswa yang cepat belajar di Sekolah Hutan. Ia aktif memanjat pohon dan gemar mematahkan ranting-ranting pohon untuk membuat sarang di ketinggian. Klaus tidak suka memilih-milih makanan dan selalu bersedia makan biji-bijian, sesekali kulit pohon. Seperti kita, Klaus juga suka makanan manis, seperti pisang dan semangka yang sangat ia sukai.
Baca juga: Klaus, Bayi Orangutan Tanpa Induk Akan Segera Masuk Sekolah Hutan
Klaus berinteraksi baik dengan orangutan lain dan sangat suka bermain dengan Ames dan Catherine. Ibu asuh sempat melihatnya bermain bersama Ames, saling gigit di atas pohon, membuat sarang, serta makan pucuk daun bersama. Ketika Sekolah Hutan berakhir, saking asyiknya bermain, Klaus biasanya menjadi orangutan terakhir yang turun dari pohon.
Klaus
Dennis (left) and Klaus (right)
Tidak hanya dikenal dari kemampuan memanjatnya yang baik, Klaus juga kondang dengan sifat usilnya! Satu waktu jari tangannya sampai luka digigit Shelton yang marah akibat buahnya dicuri! Shelton sebenarnya suka damai karena ketidakmampuannya melihat, namun kerap menjadi korban keisengan orangutan lain. Jadi kami melihat kemarahan Shelton itu sekadar upaya membela diri dan mengajari orangutan muda cara bersosialisasi yang baik. Namun berkat perawatan tim medis kami, jari Klaus kini telah sembuh.
Berkat karakter yang dimilikinya, Klaus selalu menjadi perhatian teknisi di Sekolah Hutan. Sifatnya yang aktif belajar dan mencoba, serta kemampuan beradaptasi dengan orangutan lain, membuat kami yakin Klaus akan punya masa depan cerah hidup di hutan!
Teks oleh: Tim Komunikasi di Samboja Lestari, Kalimantan Timur