Pelepasliaran ini akan menjadi yang ke-8 dilakukan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) oleh Yayasan BOS bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Balai TNBBBR, dan USAID Lestari. Dengan pelepasliaran ini, jumlah orangutan yang dilepasliarkan di wilayah ini akan menjadi 75 individu.
Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, 10 Januari 2018. Melanjutkan kampanye #OrangutanFreedom yang menargetkan pelepasliaran sebanyak mungkin orangutan ke hutan alami dan ke pulau-pulau pra-pelepasliaran sejak tahun 2017 lalu, sekaligus memperingati Hari Sejuta Pohon Sedunia, Yayasan BOS bersama BKSDA Kalimantan Tengah dan Balai TNBBBR hari ini melepasliarkan 4 orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF di Nyaru Menteng ke habitat alami mereka di Hutan TNBBBR, Kabupaten Katingan.
Keempat orangutan ini terdiri dari 2 jantan dan 2 betina, akan dibawa melalui perjalanan darat dan sungai selama kurang lebih 10-12 jam dari Nyaru Menteng ke titik-titik yang telah ditentukan di TNBBBR.
Dr. Ir. Jamartin Sihite, CEO Yayasan BOS mengatakan, “Empat orangutan ini telah sangat siap untuk hidup di alam liar, namun menunda pelepasliaran mereka untuk menunggu yang lain siap bukanlah pilihan yang tepat. Masih ada ratusan orangutan lain menanti di pusat rehabilitasi kami di Nyaru Menteng. Untuk mempercepat proses persiapan pelepasliaran, kami menyiapkan sejumlah pulau pra-pelepasliaran untuk membiasakan para orangutan hidup di lingkungan yang menyerupai hutan alami. Dan untuk melanjutkan kampanye #OrangutanFreedom, kami tahun ini merencanakan untuk bisa melepaskan 200 orangutan baik ke pulau-pulau pra-pelepasliaran, pulau suaka orangutan, atau hutan.
Perlu diingat bahwa rehabilitasi adalah proses yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Orangutan bukanlah spesies yang bisa kita lepasliarkan begitu saja ke hutan, mereka butuh waktu lama mengasah keterampilan bertahan hidup di alam liar. Tidak hanya butuh waktu lama, biaya yang dibutuhkan juga tidak sedikit. Kita hanya bisa menyukseskan pelestarian orangutan dan habitatnya jika bekerja sama. Kami tidak bisa mengerjakannya sendirian. Selain dilindungi Undang-undang, orangutan sebagai kerabat terdekat manusia juga berperan penting membantu regenerasi hutan. Kita wajib bekerja keras melestarikan keberadaan satwa hebat ini, karena hutan yang lestari dan terlindungi, adalah faktor penting bagi kualitas hidup manusia. Di tahun yang baru, mari kita susun harapan baru.”
Ir. Adib Gunawan, Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, mengatakan, “Kita wajib meningkatkan upaya pelepasliaran orangutan kembali ke habitat alaminya karena saat ini masih ada ratusan orangutan yang saat ini berada di pusat-pusat rehabilitasi. Dan bertepatan dengan peringatan Hari Sejuta Pohon Sedunia, BKSDA Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Yayasan BOS, Balai TNBBBR, dan USAID Lestari kembali melepasliarkan orangutan dari Nyaru Menteng ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya di Kabupaten Katingan. Kami menyambut baik sepenuhnya upaya kerjasama ini.
Seperti visi strategi dan rencana aksi konservasi orangutan, yaitu ‘terjaminnya keberlanjutan populasi orangutan dan habitatnya melalui kemitraan para pihak’, kita juga perlu bersama-sama melakukan upaya proteksi habitat dan satwa liar yang masih tersisa secara berkelanjutan dengan melibatkan peran serta dari semua pihak termasuk masyarakat di sekitar kawasan hutan. ”
Ir. Heru Raharjo, M.P., Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, juga mengatakan, “Kami selaku penanggung jawab dan pengelola Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya mengapresiasi kerja sama yang telah dibangun antara Yayasan BOS, BKSDA Kalimantan Tengah, dan USAID Lestari dalam kegiatan pelepasliaran Orangutan di TNBBBR, yang sampai saat ini berhasil melepasliarkan 75 individu orangutan ke habitat alaminya. Dengan banyaknya orangutan yang bisa hidup bebas kembali di hutan, berarti menunjukkan capaian yang besar terhadap upaya konservasi salah satu spesies kera besar yang dilindungi ini. Kami bersama-sama seluruh pemangku kepentingan yang terlibat berupaya maksimal memberikan kehidupan yang baik bagi semua orangutan yang dilepasliarkan di TNBBBR, dan berharap mereka membentuk populasi liar baru dan terus berkembang.”
Kegiatan pelepasliaran ini selain melibatkan Yayasan BOS, BKSDA Kalimantan Tengah, dan Balai TNBBBR, juga melibatkan USAID LESTARI yang telah berkomitmen mendukung aktif program pelepasliaran orangutan di TNBBBR di tahun 2018 ini.
Untuk mendukung kesuksesan upaya konservasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, Yayasan BOS selalu bekerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia di semua tingkat: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten Katingan, BKSDA Kalimantan Tengah, dan Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.
Yayasan BOS juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas dukungan dan kontribusi sejumlah mitra lain seperti masyarakat Kabupaten Katingan, donor perseorangan, organisasi-organisasi mitra yang membantu tercapainya upaya konservasi dan pelestarian alam di Indonesia.
**************************************************
Kontak:
Paulina Laurensia Ela
Spesialis Komunikasi
Email: pauline@orangutan.or.id
Monterado Fridman (Agung)
Koordinator Divisi Komunikasi dan Edukasi Nyaru Menteng
Email: agungm@orangutan.or.id
Rosenda Chandra Kasih
USAID LESTARI Kalimantan Tengah Landscape Coordinator
Email: rosenda.kasih@lestari-Indonesia.org
**************************************************
Catatan Editor:
TENTANG BOS FOUNDATION (YAYASAN BOS)
Didirikan pada 1991, Yayasan BOS adalah sebuah organisasi non-profit Indonesia yang didedikasikan untuk konservasi orangutan Borneo dan habitatnya, bekerja sama dengan masyarakat setempat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dan organisasi mitra internasional.
Yayasan BOS saat ini merawat hampir 600 orangutan dengan dukungan 443 karyawan yang berdedikasi tinggi, serta juga para ahli di bidang primata, keanekaragaman hayati, ekologi, rehabilitasi hutan, agroforestri, pemberdayaan masyarakat, komunikasi, edukasi, dan kesehatan orangutan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.orangutan.or.id.
TENTANG PELEPASLIARAN
Sejak 2012, Yayasan BOS sampai hari ini telah melepasliarkan 330 orangutan ke 3 situs pelepasliaran di Kalimantan Tengah (Hutan Lindung Bukit Batikap dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya) dan Timur (Hutan Kehje Sewen).
Pelepasliaran ini adalah yang ke-8 kalinya dilakukan oleh Yayasan BOS di TNBBBR sejak pertama kalinya di bulan Agustus tahun 2016. Dengan ini, jumlah orangutan yang dilepasliarkan di TNBBBR menjadi 75 individu.
TENTANG USAID LESTARI
Proyek USAID LESTARI adalah sebuah proyek kerjasama Pemerintah Amerika Serikat dengan Pemerintah Republik Indonesia. USAID LESTARI mendukung upaya Pemerintah Republik Indonesia (RI) menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), meningkatkan pelestarian keanekaragaman hayati di ekosistem hutan dan mangrove yang bernilai konservasi tinggi serta kaya simpanan karbon.
USAID LESTARI bekerja di enam lanskap yang berciri sama yaitu memiliki wilayah hutan primer utuh, cadangan karbon tinggi, yang kaya akan keanekaragaman hayati. Lanskap tersebut berlokasi di Aceh (Lanskap Leuser), di Kalimantan Tengah (Lanskap Katingan-Kahayan), dan Papua (Lanskap Lorentz Lowlands, Mappi-Bouven Digoel, Sarmi dan Cyclops).