Tahun baru adalah awal yang baik para orangutan di Sekolah Hutan, terutama bagi 4 bayi di Pusat Rehabilitasi Orangutan, Samboja Lestari, Kalimantan Timur yang naik kelas ke tahap rehabilitasi selanjutnya. Setelah lolos pemeriksaan kesehatan, Catherine, Dennis, Ecky, dan Frank menjadi anggota terbaru di Sekolah Hutan Grup 1 sejak tanggal 20 Januari.
Baca juga: Tahun Baru, Kelas Baru!
Keempatnya ditempatkan dalam kompleks yang sama dengan orangutan anggota Grup 1 selama seminggu sebelum ikut bermain bersama di Sekolah Hutan. Langkah ini bertujuan untuk pengenalan dengan teman baru mereka.
Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Siswa Sekolah Hutan Samboja Lestari
Empat Orangutan Baru di Sekolah Hutan!
Sekolah Hutan dimulai pukul 8 pagi setelah semua selesai sarapan dengan meminum susu penuh nutrisi. Catherine, Dennis, Ecky, and Frank terlihat penasaran menjalani hari pertama mereka di sekolah. Dennis yang penakut langsung memanjat bahu babysitter saat keluar kandang, begitu pun Ecky.
Sesampainya di Sekolah Hutan, Dennis dan Catherine mengikuti para senior di Grup 1 dan segera memanjat pohon.
Catherine di pohon
Sementara Ecky, terlihat takut dan tetap memeluk babysitter. Ketika didekatkan kepada orangutan lain, Ecky malah menangis dan justru mempererat pelukan. Namun setelah beberapa menit mengamati lingkungan sekitar, Ecky pun menyusul memanjat pohon dan bermain sendiri berpincah cabang liana. Ecky juga tampak mencari pakan alami, dan mencicipi buah castanopsis atau berangan.
Ecky di pohon
Baca juga: Kompleks Baru Bagi Siswa Sekolah Hutan 2 di Samboja Lestari!
Frank adalah yang terakhir meninggalkan tanah, namun ia segera berteman dengan Serge. Keduanya menjelajah di tanah sampai seorang teknisi mengajari mereka cara memanjat pohon.
Frank belajar memanjat pohon
Tidak butuh waktu lama bagi keempat bayi orangutan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berbaur dengan teman baru. Besar harapan kami keempatnya segera belajar keterampilan dan perilaku alami dari teman-teman baru mereka, sehingga suatu saat nanti bisa dilepasliarkan ke hutan.
Teks oleh: Tim Komunikasi BOS Foundation