Quantcast
Channel: BOSF
Viewing all articles
Browse latest Browse all 257

Kopi & Kishi

$
0
0

Pemantauan orangutan pasca pelepasliaran berlangsung lancar di Hutan Lindung Bukit Batikap (Batikap). Penghuni Batikap bertambah dengan pelepasliaran lima orangutan di akhir Februari lalu dan mereka kami pantau setiap hari selama seminggu.

Setelah memastikan mereka dalam kondisi aktif dan makan secara teratur (dan berkopulasi dalam banyak kesempatan), kami kembali mengalihkan perhatian pada para penghuni lama. Salah satunya, Kopi, betina berusia 13 tahun, yang beberapa kali terdeteksi keberadaannya melalui penerima gelombang radio kami sejak Januari. Namun karena sinyal datang dari ujung sebelah utara lembah dan jauh dari sungai yang merupakan akses utama kami, wajar apabila Kopi terakhir kali terlihat oleh tim Post Release Monitoring (PRM) delapan bulan lalu tepatnya di bulan Juli tahun lalu.

Sungguh senang rasanya pagi ini saya sempat menyesap secangkir kopi, sesaat sebelum berangkat melakukan patroli sepanjang hari ini bersama Owang, salah satu teknisi PRM di Batikap, tanggal 19 Maret lalu. Perjalanan ke tempat di mana sinyal Kopi terdeteksi sehari sebelumnya ditempuh selama dua jam menggunakan kelotok ke arah hulu diikuti jalan kaki di sepanjang punggung bukit yang tinggi. Pada awalnya sinyal terdeteksi sangat lemah, terkadang bahkan hilang sama sekali, namun ketika bergerak ke arah barat daya, sinyal Kopi kembali menguat sampai ke titik +3 pada posisi ‘fine tuning dial’ di alat penerima kami, saat kami berjalan menuruni bukit. Berjalan sedikit menuruni lereng, sinyalnya semakin menguat mencapai titik maksimum +5 dan tak lama kemudian Owang melihat kilatan dari rambut berwarna oranye, tinggi di pohon, dan kami melihat satu individu orangutan tengah memakan daun-daunan muda.

Kopi Punya Anak!

Tidak seperti orangutan lain yang mengalami proses rehabilitasi di Nyaru Menteng dengan diberi makan dan diajari keterampilan bertahan hidup di hutan oleh para babysitter dan teknisi di Nyaru Menteng, Kopi adalah orangutan liar, dan karenanya ketika melihat manusia ia akan menghindar karena baginya manusia adalah ancaman. Setelah sepuluh menit bersembunyi tak bergerak di ketinggian 25 meter, ia lantas mengeluarkan suara kiss-squeak (seruan yang menunjukkan ketidaksukaan atau ketidaknyamanan dengan cara seperti bersiul atau mencicit), lalu bergegas menjauh sembari melempar cabang-cabang pohon ke arah Owang dan saya.

Tak heran kami perlu beberapa saat untuk menyadari bahwa ada bayi mungil dan nyaris botak memeluk erat perut Kopi. Kemungkinan bayi mungil ini berusia empat bulan, ia adalah anak pertama Kopi, dan baru pertama kali ini juga terlihat oleh tim PRM kami, dan Kopi selama ini tidak pernah diketahui tengah hamil. Siapa ayah dari bayi tersebut tidak diketahui. Di kebanyakan kehidupan primata yang cenderung soliter ini, beban pengasuhan anak memang ditanggung seluruhnya oleh sang induk.

Induk Baru yang Protektif

Sulit bagi kami untuk mengambil data perilaku yang ideal apabila kita tidak bisa mengamati obyek dengan jelas karena jarak dan perilaku obyek sangat terpengaruh oleh kehadiran pengamat. Namun kami tetap berusaha bertahan selama beberapa jam untuk secara visual memastikan keduanya dalam kondisi sehat dengan memanjangkan lensa kamera semaksimal mungkin, untuk mengumpulkan dokumentasi. Pukul 2 siang, kami meninggalkan Kopi dalam tenang, supaya ia bisa mencari makan, terlebih dengan adanya tanggung jawab baru: menyusui anaknya.

Upaya mengidentifikasi jenis kelamin bayi orangutan (umumnya sama dengan bayi manusia) belum dapat dilakukan karena Kopi sangat protektif. Namun ini artinya, dengan adanya seorang induk yang sehat dan protektif yang sanggup bertahan hidup di hutan selama lebih dari dua tahun, kita bisa berharap bahwa bayi ini memiliki masa depan yang cerah sebagai orangutan liar. Jenis kelamin bayi Kopi ini akan kami informasikan pada lain waktu, saat kami sudah berhasil mengidentifikasinya.

Nama yang Inspiratif bagi Bayi Kopi

BOS Foundation memberikan nama bagi masing-masing individu orangutan yang dirawat di pusat rehabilitasi kami. Pemberian nama ini harus menggunakan nama yang belum pernah digunakan sebelumnya oleh orangutan lainnya. Sehingga ketika kabar gembira datang dari Batikap bahwa Kopi telah memiliki bayi, kami pun meminta bantuan para sahabat orangutan melalui Facebook dan Twitter untuk membantu kami menemukan nama yang cocok bagi bayi Kopi, dengan catatan tambahan yaitu nama tersebut harus bisa digunakan untuk jantan maupun betina, berhubung kami masih belum bisa memastikan jenis kelamin bayi orangutan tersebut.

Kami mendapat respon yang luar biasa untuk kontes #QuizBOSF #NameTheOrangutan yang kami selenggarakan pada 16 – 30 April 2015. Banyak sekali nama yang sangat bagus dan inspiratif yang diberikan. Dari sekitar 60 nama yang masuk, kami memilih 5 nama yang sangat inspiratif. Kelima nama tersebut adalah Batik (dari Wenny Natalia), Carera (dari Siti Norsyuhada Kamaluddin), Dinda (dari Amanda Bright), Kishi (dari Debora Dian Utami), dan Luca (dari Shari Javins).

Tim Nyaru Menteng kemudian kembali berdiskusi panjang untuk menentukan nama terbaik dari kelima nama finalis tersebut. Dan akhirnya, dalam kesempatan ini kami ucapkan selamat dan terima kasih untuk Debora Dian Utami yang telah mengajukan nama “Kishi”.

Kishi berakar dari Jepang yang berarti “panjang umur dan berbahagia”. Kami berharap semoga Kishi selalu berbahagia dan panjang umur bersama sang ibu, Kopi, di Hutan Lindung Bukit Batikap, Kalimantan Tengah.

Selamat datang di dunia, Kishi!

Teks oleh: Nick Boyd, Koordinator PRM Camp Totat Jalu – Batikap

Anda dapat membuat perbedaan dan membantu menyelamatkan orangutan! DONASI SEKARANG


Viewing all articles
Browse latest Browse all 257

Trending Articles


UPDATE SC IDOL: TWO BECOME ONE


Pokemon para colorear


Girasoles para colorear


Dibujos de animales para imprimir


OFW quotes : Pinoy Tagalog Quotes


RE: Mutton Pies (frankie241)


Hagibis (1946) by Francisco V. Coching


Ka longiing longsem kaba skhem bad kaba khlain ka pynlong kein ia ka...


Vimeo Create - Video Maker & Editor 1.3.3 by Vimeo Inc


Vimeo 11.4.0 by Vimeo.com, Inc.